Minggu, 26 April 2015

Hubungan Teknik Elektro dengan Ilmu Budaya Dasar



1.       PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
“Ilmu Budaya Dasar” adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam Pengetahuan Budaya.
Definisi tentang pengetahuan budaya: “Pengetahuan Budaya (the humanities) adalah pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini dapat dibagi lagi dalam keahlian-keahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni music, seni rupa dan lain-lain. Dengan demikian disini jelas dapat dibandingkan antara pengertian the humanities (Ilmu Budaya Dasar) dengan Culture (Kebudayaan). The Humanities atau Humaniora itu menurut L.Wilardjo adalah : sikap dan perilaku masal moral manusia terhadap sesamanya. Jadi Humaniora ini dilihat dari definisi L.Wilarjo sebagai seperangkat sikap dan perilaku manusia.
Sedangkan kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab), berasal dari perkataan Latin: “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”. Ditinjau dari bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah” yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budidaya, yang berarti daya dan budi. Karena itu mereka membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa; dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut. Menurut Dawson dalam bukunya “Age Of The Gods”, kebudayaan adalah cara hidup bersama (Culture is a common way of life). Sedangkan menurut E.B Taylor dalam bukunya : “Primitive Culture” kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Dan Dr.Moh.Hatta mengatakan kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
Sepintas definisi-difinisi tersebut kelihatan berbeda-beda, namun sebenarnya prinsipnya sama, yaitu sama-sama mengakui adanya ciptaan manusia. Dapat kita tarik kesimpulan bahwa : Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dan budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.
2.      PENGERTIAN TEKNIK ELEKTRO
Teknik elektro adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknik listrik melibatkan konsep, perancangan, pengembangan, dan produksi perangkat listrik dan elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Insinyur listrik adalah kaum profesional yang memegang peranan penting dalam mengembangkan dan memajukan teknologi tinggi dalam dunia komputer, laser, penjelajahan angkasa, telekomunikasi, energi, dan aplikasi lainnya dari perangkat dan sistem elektronik. Teknik listrik bekerja sama dengan insinyur dari area lain seperti teknik kimia, teknik mesin, dan teknik sipil untuk merancang, mengembangkan, dan membantu produksi berbagai macam produk dan jasa seperti sistem distribusi energi, komputer pribadi, sistem satelit, radio genggam, sistem radar, mobil listrik, jantung buatan, dan lain-lain yang melibatkan komponen listrik dan elektronik. 

3.      HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN TEKNIK ELEKTRO
Sesuai dengan pengertian dan sasaran ilmu budaya, maka tidak mengherankan jika pengetahuan budaya dasar itu berkaitan sekali dengan ilmu-ilmu teknik khususnya elektro, justru ilmu teknologi itu adalah hasil dari budaya manusia. Karena itu tidak mengherankan, jika karya budaya itu menuntut kekuatan, keindahan, kepraktisan, dan sebagainya.
Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu ide atau gagasan, tingkah laku atau tindakan dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas.
Hal itu dapat kita perhatikan pada hasil yang berbentuk bangunan-bangunan, seperti rumah, bangunan jembatan, motor, robot, lampu dan lain sebagainya. Misalnya pada daerah pedesaan yang memiliki sumber daya alam air sungai maka didaerah tersebut akan berkembang Ilmu Teknik Elektro yaitu pembangkit listrik tenaga air. Dengan aliran air kita memanfaatkan gaya hukum pascal dan archimedes yang menghasilkan energi kinetik dan potensial yang memberikan dorongan pada mesin turbin untuk menciptakan energi listrik untuk menghidupkan listrik di desa tersebut.
Setelah teknologi menempuh perkembangan amat pesat dari masa lalu hingga masa kini dari peradaban manusia, kini benar-benar orang mulai mempersoalkan akibat-akibat yang dibawa teknologi pada peradaban manusia sebagai keseluruhan, baik benturan teknologi terhadap nilai-nilai kemanusian, akibat-akibat fisik maupun benturannya terhadap tata lingkungan sebagai keseluruhan. Karena tidak hanya budaya yang mempengaruhi Teknologi Elektro ini, pada kenyataannya hal sebaliknya juga dapat terjadi,yaitu kemajuan Teknologi Elektro lambat laun akan merubah kebudayaan yang ada pada daerah atau lingkungan tersebut.
Melihat kecenderungan dari perkembangan berbagai tahap yang dialaminya, jelas bahwa teknologi menjadi harapan jika dituruti suatu haluan yang terarah pada usaha meningkatkan mutu kehidupan manusia, yakni usaha untuk mencukupi :
·         Bahan mentah dan energy bagi penduduk dunia disertai usaha menekan pemborosan
·         Usaha untuk memberikan tempat bermukim yang layak bagi manusia (ini berarti memelihara kelestarian lingkungan).
Perkembangan Teknologi Elektro telah membawa kemajuan dan kemudahan serta perubahan pada kehidupan manusia. Berbagai manfaatnya dapat terasa pada era sekarang ini dimana semua perlahan beralih dari sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih modern. Dunia sekarang lebih berkilau dan terang akibat kemajuan Teknologi Elektro ini. Akan tetapi dibalik itu semua kemajuan ini juga dapat merusak tatanan kehidupan manusia maupun alam, misalnya kemajuan di bidang Elektro ini dengan ditemukannya AC (Air Conditioner), hal negativenya adalah zat yang dihasilkan dari Freon AC ini dapat merusak ozon dan kadar oksigen di atmosfer bumi,tentu hal ini merusak alam. Selain itu terkadang keseringan menggunakan AC ini juga membentuk mental anak muda lebih lemah, misalnya terkadang seorang anak yang terbiasa menggunakan AC dirumahnya ketika ia tidur atau berada ditempat lain tanpa AC maka ia akan mengeluh terus menerus akibat terkena panas sedikit saja, tapi hal ini juga tergantung dari faktor pendidikan oleh orang tua apakah terlalu memanjakan anak atau tidak.

Seperti telah diuraikan di atas, teknologi khususnya pada bidang elektro mempunyai dampak positif dan negative. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan, dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat. Agar Teknologi elektro ini berdampak positif bagi kehidupan bermasyarakat maka untuk itulah kita harus mempelajari Ilmu Budaya Dasar pula agar Teknologi Elektro yang kita kembangkan selaras dengan tatanan kehidupan bermasyarakat yang baik dan benar.

Original Created By: Muhamad Geri Wihandyka

                                     Geri Wihandyka
                              26 april 2015

Selasa, 07 April 2015

Budaya Pahare



Dibawah ini adalah Link untuk Film Dokumenter Budaya Pahare by Juwita Sari
https://www.youtube.com/watch?v=E254gyc3QEI
https://www.youtube.com/watch?v=nF0XCrAq4oU

Terima kasih untuk Juwita Sari karena telah mengupload sebuah film yang sangat bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang budaya pahare. Dan dengan Film tersebut semoga dapat membantu melestarikan salah satu kebudayaan Indonesia. Dan inilah hal yang dapat saya deskripsikan dari film dokumenter diatas:

PAHARE
“PAHARE” merupakan sebuah film dokumenter yang mengangkat tema makna tumpeng dalam Upacara Wuku Taun. Wuku Taun merupakan sebuah bentuk terima kasih warga Kampung Cikondang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung terhadap hasil pertanian. Tumpeng sarat akan simbol-simbol kehidupan dan adat istiadat luhur.
Dari video itu pun kami dapat menyimpulkan bahwa Pahare ada sebuah budaya ritual yang penuh kesucian jiwa, raga , tanah, langit, matahari serta manusia sebagai penyangganya bersatu untuk mensyukuri berkah alam.  Budaya pahare ini dalam setiap tahap-tahap pelaksanaanya memiliki cara tersendiri dalam melakukannya, misalnya dari mulai menumbuk padinya pun terdapat upacara atau cara khusus dan sakral masing-masing.
Dalam budaya Pahare terdapat acara lulugu atau acara utamanya, dalam acara ini terdapat tumpeng lulugu, tumpeng pengiring dan sebagainya. Yang disebut tumpeng lulugu (utama) adalah tumpeng untuk acara pokok dan terdapat 3 buah tumpeng yang dibuat khusus di rumah adat cikondang(pokok).
Membuat 3 buah tumpeng pokok inipun khusus dibuat oleh para kaum ibu-ibu yang mereka selama membuatnya itu berpuasa pada 15 Muharram. Tumpeng lulugu ini terdiri dari 3 buah tumpeng yaitu:
-Tumpeng padi huma (ladang) berisi ayam hawuk ( abu-abu )
-Tumpeng padi sawah berisi ayam hideung ( hitam )
-Tumpeng padi ketan berisi ayam bodas ( putih )
            Selanjutnya ada tumpeng pengiring, tumpeng ini diberikan kepada masyarakat yang mengikuti upacara tersebut bahkan masyarakat yang tidak mengikuti upacara tersebut tetap diberikan tumpeng tersebut. Tumpeng pengiring ini jumlahnya lebih dari seratus, ada dua tempat penyimpanan pengiring yakni takir yang memiliki 12 jenis warna, dan susudi memiliki 7 jenis warna. 12 warna tersebut biasanya berisi makanan ringan seperti pisang,tape ketan, tiwu, wajit, ampeang, ampeang borondong,tipung, dodol,opak merah, opak putih dll. Sedangkan 7 warna tersebut berisi tumis cabe gondol , tumis hui, gorengan kasreng(rempeyek), ikan asin, goreng oncom kemplang merah.

            Tumpeng itu sendiri berbentuk segitiga karena mempunyai makna tersendiri , yakni memiliki 3 sudut (tri tangtu) yang berarti tuhan-alam-manusia. Sebelum makan tumpeng mereka mengawali dengan berdoa memberi puji-pujian kepada Allah atas keberkahan yang telah dilimpahkan kepada masyarakat. Dan arti dari pahare itu berasal dari kata pare yang artinya padi. Karena makanan sehari-hari mereka adalah padi, pahare mengandung makna kebersamaan yang berarti makan bersama sebagai bentuk syukur kepada tuhan yang maha esa atas karunia yang telah diberikan kepada masyarakat.